KEMULIAAN MAKAM RASULULLAH SAW
Sayyidina Umar bin Khattab ra adalah
salah seorang pecinta Rasul saw, beliau
ra selalu tak ingin berpisah dengan Rasul saw, maka ketika ia telah dihadapan
sakratulmaut, Yaitu sebuah serangan pedang yang merobek perutnya dengan luka
yang sangat lebar, beliau tersungur roboh dan mulai tersengal sengal beliau
berkata : “dekatkan aku susu”, alangkah mulianya Amirulmukminin ini, beliau
masih ingat sunnah Nabinya saw yang menyukai susu, maka saat susu itu
diminumkan, segera susu itu tumpah dari luka diperutnya, maka ia memahami bahwa
ia sudah diambang sakratulmaut, ia menoleh dan berkata kepada putranya
(Abdullah bin Umar ra), "Pergilah pada ummulmukminin, katakan padanya aku
berkirim salam hormat padanya, dan kalau diperbolehkan aku ingin dimakamkan
disebelah MakamRasul saw dan Abubakar ra",
Maka ketika Ummulmukminin telah
mengizinkannya maka berkatalah Umar ra : "Tidak ada yang lebih
kupentingkan daripada mendapat tempat di pembaringan itu (dimakamkan disamping
makam Rasul saw), maka bila aku wafat, usunglah aku kesana, dan ucapkan lagi
salam, dan mohonkan izin lagi pada Ummulmukminin, bila beliau mengizinkan maka
kuburkan aku, kalau beliau menolak maka tolaklah aku ke pekuburan
muslimin" (Shahih Bukhari hadits no.1328).
Mustahil Umar ra meminta berkali-kali
untuk diizinkan dimakamkan disebelah makam Rasul saw dan Abubakar ra, kenapa?,
apakah sekedar iseng belaka?, melainkan bukti bahwa Makam Rasul saw mempunyai
kemuliaan, demikian pula Makam Abubakar Shiddiq ra, sehingga Umar ra dalam
sakratulmautnya masih sempat mengucapkan
kalimat bahwa tak ada yang lebih diperdulikannya selain pembaringan disebelah
mereka.
Demikianlah Mahabbah (cinta) kepada
Rasul saw, dan setelah Rasul saw wafat,
diriwayatkan bahwa peninggalan-peninggalan pakaian Rasul saw disimpan oleh para
sahabat, sebagaimana cincin beliau saw dipakai oleh Anas bin malik, lalu pindah
ketangan Abubakar ra, lalu pindah ketangan Umar bin Khattab ra, lalu pindah
ketangan Usman bin Affan ra, lalu terjatuh ke sumur Aris, dan berkata Anas bin
malik : Aku mencarinya bersama usman bin Affan selama 3 hari dan kami tak juga
menemukannya (Shahih Bukhari hadits no.5540).
Betapa mereka menjaga barang barang
peninggalan Rasul saw, kalau seandainya cincin itu tak ada nilai mahabbah, maka
tak perlulah Usman bin Affan mencarinya hingga 3 hari, ini menunjukkan barang
peninggalan Rasul saw dimuliakan dan dicintai oleh para sahabat besar,
radhiyallahu 'anhum, Lalu siapa pula yang mengingkari Abubakar Shiddiq ra?,
siapapula yang mengingkari Umar bin Khattab ra?, Usman bin Affan ra?, Ali
bin Abi Thalib kw?, mereka kesemuanya
seperti yang disebutkan Imam Bukhari dan para muhadditsin besar lainnya,
demikian mereka ini dan para penerusnya dari zaman ke zaman, para pecinta Rasul
saw terus ada dan terus mengenang sang nabi saw, puji-pujian pada Nabi saw
terus digandrungi, dan Rasul saw bersabda : "Orang yang dahsyat Cintanya
padaku di ummat ini, adalah mereka yang hidup setelah aku wafat, namun hati
mereka lebih condong untuk melihatku lebih daripada harta dan keluarga
mereka" (Shahih Muslim hadits no.2832)
Wahai para pemuda bangkitlah.. kenalkan
dirimu.. katakan pada mereka, dan jangan kau malu dan ragu, katakan pada semua
temanmu.. : "Kalian ber idola lah dengan idola kalian, idolaku adalah
Muhammad Rasulullah saw..!", bangkitlah dengan mencintai sunnah beliau
saw, mengenalkan sunnah beliau saw kepada teman teman, Maka mereka yang menolak memuji Rasul saw,
dan melarang orang memuji Rasul saw di masjid-masjid, mereka adalah pengkhianat
nabi saw, mereka membawa ajaran sesat dari bisikan syaitan, dan bahwa telah
terjadi di zaman Rasul saw seorang lelaki menyeramkan dengan jenggot memanjang
dan dahi menjorok kedepan, mata membelalak, dan berkepala sulah, menegur Rasul
saw seraya berkata : "Bertakwalah kepada Allah wahai Rasul..!", maka
murkalah Rasul saw dan berkata : "Bukankah aku yang paling berhak atas
ketakwaan dimuka bumi ini..?", maka berkata Khalid bin walid ra : Izinkan
aku menebas lehernya Wahai rasulullah..!, maka berkatalah Rasul saw :
"Jangan.. barangkali dia ini shalat", maka berkata Khalid : berapa
banyak orang yang shalat dan hatinya tidak shalat?, maka Rasul saw menjawab :
"Aku tidak diutus untuk membelah dada mereka untuk memeriksa iman
mereka", lalu Rasul saw terus
memandangi lelaki buruk akhlak itu seraya bersabda : "akan lahir dari sulbi orang ini suatu
kaum yang membaca Kitabullah dengan lembab, tidak melewati tenggorokannya
(tidak diamalkan/tidak memahami kemuliaan Alqur'an, hanya sekedar hafal lalu
menghina orang lain), mereka menjauh dari agama sebagaimana menjauhnya anak
panah dari busurnya, bila aku menjumpai mereka aku akan memerangi mereka sebagaimana memerangi
kaum tsamud" (Shahih Muslim hadits no.1063,1064).
Muncullah wabah akidah dizaman kita,
mereka banyak menghafal Alqur'an namun pula bibir mereka kotor dengan menuduh
Musyrik pada orang muslimin. Wahai Allah.. terbitkan matahari Mahabbah dan
cinta kami pada Idola kami Muhammad saw…, curahkanlah hidayah pada semua
muslimin yang terperangkap oleh perangkat sesat ini, palingkan hati mereka
untuk mencintai Nabi Muhammad saw. Sebagaimana para sahabat mencintai nabi saw,
amiin ..amiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar